MELAYU PERLU BERSATU DAN PERLU BERGANDING BAHU MEMARTABATKAN MARUAH BANGSA , BERANI BERSUARA UNTUK MEMPERTAHANKAN HAK BANGSA MELAYU TANPA MENIDAKKAN KEBAJIKAN BANGSA LAIN DI NEGARA KITA

TERKINI

TERKINI

KENANGAN MAJLIS SILATURRAHIM GURU SILAT SINGAPURA DI MAJLIS PERSATUAN KEBAJIKAN ZURIAT KETURUNAN LAKSAMANA BENTAN

0

BERGAMBAR KENANGAN BERSAMA

 
PETIKAN DARI AKHBAR KORAN SINDO BATAM
 
PINANG – Istri Gubernur Kepri Noorlizah Nurdin Basirun mengajak generasi muda terus mempelajari dan melestarikan budaya Melayu. Dengan mengenal budaya Melayu, diharapkan bisa timbul rasa cinta dan bangga sehingga upaya pelestariannya semakin mudah.
“Anak-anak Kepri harus tahu, paham dan mengerti budaya Melayu sebagai akar budayanya,” kata Noorlizah usai menghadiri Seminar dan Bengkel Pembuatan Tanjak dan Perhimpunan Perguruan Persilatan Singapura, Malaysia dan Indonesia di Malay Heritage Centre, Kampung Gelam, Singapura, Sabtu (25/2).
Acara yang digelar Persatuan Kebajikan Zuriat Keturunan Pusaka Bentan Malaysia ini juga dihadiri Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Abdul Razak, Presiden dan Pengagas Persatuan Bentan Malaysia Dato Nazri Kamal Al Bentan, Wakil dari Gabungan Perguruan Silat Singapura Ismail Muhammad Yakop.
Menurut Noorlizah, generasi muda adalah harapan masa depan Kepri dan negeri ini. Sebagai sebuah harapan, mereka juga harus terbekali dengan budaya Melayu.
“Mereka harus menjadi generasi yang memiliki jati diri kemelayuan yang kuat. Jangan sampi tergerus oleh budaya modern saat ini yang jauh dari nilai-nilai budaya dan istiadat Melayu,” katanya.
Semangat yang disampaikan Noorlizah ini sejalan dan visi dan misi Pemprov Kepri yaitu Menjadikan Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim.
Dato Nazri mengatakan penyelenggaraan seminar ini sebagai upaya untuk terus memperkenalkan kebudayaan Melayu. Selain itu, juga untuk mempererat jalinan silaturahmi antartiga negara yang serumpun ini.
“Dengan terus menjalin silaturahmi dan komunikasi untuk terus menjaga budaya Melayu, tentunya akar budaya Melayu akan tetap ada dan terjaga dengan baik, sehingga generasi penerus tidak merasa kehilangan jati dirinya,”: ujarnya.
Ismail Muhammad Yakop, yang juga pengurus Warisan Hang Tuah menambahkan, tugas dari perhimpunan ini adalah untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Melayu, sehingga akan tetap terjaga.
Menurut Ketua LAM Kepri Abdul Razak, budaya Melayu menjadi payung semua budaya di Negeri Segantang Lada ini. Kondisi ini membuat semua bisa hidup secara damai di Tanah Melayu.
Ketua LAM mencontohkan tentang banyaknya makna dalam sejumlah atribut pada pakaian Melayu. Seperti baju kurung dengan lima kancing atau teluk belanga dengan satu kancing.
“Untuk di Kepri, memakai baju kurung, tidak sebarang-sebarang, dikungkung oleh syarak dikurung oleh adat,” katanya.
Dalam seminar tersebut, diperagakan bagaimana pembuatan tanjak dan ikta kain samping baik cara maulun makna dan jenisnya. Seperti ikan dendang perantau dan lainnya. Ada juga penampilan silat dari sejumlah perguruan. Termasuk penampilan Sanggar Pasola dari Batam.


PETIKAN SURAT KHABAR INDONESIA

 







 

0 comments: